Minggu, 12 Mei 2013

Sel Darah dalam Tubuh

 Sel darah dalam tubuh ada yang disebut leukosit, eritrosit dan trombosit yang dapat dihitung jumlahnya per satuan volume darah dengan terlebih dahulu melakukan pengenceran dari darah yang diperiksa. Pada laboratorium yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan alat penghitung elektronik. Pada dasarnya alat semacam itu dipakai bersama alat pengencer otomatik yang memberi hasil yang sangat teliti dan tepat. Namun cara menghitung jumlah sel darah secara manual dengan menggunakan pipet dan kamar hitung tetap menjadi upaya penting dalam laboratorium . 

A. MENGHITUNG LEUKOSIT 
     Dilakukan dengan cara darah diencerkan dalam pipet thoma leukosit kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. Jumlah leukosit dihitung dalam volume tertentu dengan menggunakan faktor konversi jumlah leukosit per mikroliter darah dapat diperhitungkan 
Cara kerja ::
Pengisian pipet leukosit
   1. menghisap darah kapiler atau darah vena dengan antikoaguan EDTA sampai pada tanda 0,5
   2. Hapus darah yang melekat pada bagian luar ujung pipet 
   3. Masukkan pipet yang berisi  darah dalam larutan turk dan menghisap larutn turk sampai tanda 11 ,           hati-hati jangan sampai terjadi gelembung
   4. Angkatlah pipet dan tutup kedua ujung pipet menggunakan jari
   5. Kocok pipet selama 15-30 detik , jika tidak segera akan dihitung letakkan pipet dalam posisi horizontal 
Pengisian Kamar Hitung 
   1. Letakkan kamar hitung yang bersih dengan kaca penutup atau deck glas terpasang diatasnya dibawah mikroskop
   2. Kocok pipet yang telah diisi tadi, jagalah jangan sampai ada cairan yang terbuang saat mengocok
   3. Buang cairan yang telah dihomogenkan sebanyak 3-4 tetes dan teteskan lewat bagian ujung pipet pada permukaan kamar hitung dengan hati-hati dan menyinggung kaca penutup . Biarkan kamar  hitung terisi larutan secara perlahan. Jangan meneteskan cairan terlalu banyak karena dapat membasahi dan mengisi bagian parit kamar hitung.
   4. Hitung jumlah leukosit darah dengan menggunakan perbesaran objektif 10X, 
       Kriteria : Sel yang menyinggung garis kiri atas dihitung dan sel yang menyinggung garis kanan bawah       tidak dihitung
  
Kesalahan tindakan dalam menghitung leukosit 
1. Jumlah darah yang diisap kedalam pipet tidak tepat,jika :
    Menghisap darah tidak sampai tanda 0,5
    Memakai pipet yang basah
    Bekerja terlalu lambat sehingga darah membeku 
2. Pengenceran dalam pipet salah, jika :
    Tidak menghisap larutan turk sampai tanda 11
    Terjadi gelembung udara dalam pipet saat menghisap larutan turk
    Terbuangnya cairan saat mengocok larutan dalam pipet
3. Tidak membuang beberapa tetes larutan sebelum mengisi kamar hitung 
4. Tidak mengocok pipet sebelum mengisi kamar hitung 
5. Kamar hitung atau kaca penutup yang kotor 
6. Salah menghitung sel yang menyinggung garis-garis batas 



Sumber : R.Gandasoebrata.2007. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat

Kamis, 02 Mei 2013

Hemoglobin Darah :)

Pengertian 
Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe yang dinamakan conjugated protein . Fe sebagai intinya dan protoporphyrin dan globin sebagai rangkanya, Oleh karena itu hemoglobin dinamakan zat yang berwarna merah yang berasal dari Fe.  Bersama dengan eritrosit Hb dengan karbondioksida akan berubah menjadi karboxyhemoglobin dan berwarna merah tua


Kegunaan Hemoglobin 
1. Mengatur pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida didalam jaringan tubuh 
2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa kedalam selurub jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar
3. Membawa karbondioksida dari jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk dibuang 

Cara Penetapan Nilai Hb 
1. Membandingkan darah dengan skala warna bertingkat 
    misal : Tallquist
2. Membandingkan warna dengan hematin asam dengan warna standart 
    misal : Sahli, Wintrobe, Wide, Newbower
3. Berdasarkan Berat Jenis
    misal : Metode kuprisulfat
4. Dengan menetapakan O2 dalam Hb
    misal : Haldaro, Smith 
5. Dengan cara Photoelektrik
    misal : Oxyhemoglobin , Alkali Hematin, Chyanmeth hemoglobin 


Hb Sahli bukanlah metode yang tepat dan teliti karena
:

1. Acid hematin bukan larutan sejati
2. Alat yang tidak dapat distandarkan 
3. Tidak semua Hb dapat diubah menjadi acid hematin 

Syarat Pemeriksaan Hb Sahli
1. Darah tercampur rata dengan pereaksi
2. Skala menghadap kedepan 
3. Standart tidak memucat
4. Cahaya harus terang
5. Dibaca setinggi miniskus bawa.

Pemeriksaan Kadar Hb dengan cara Cyanmeth Hemoglobin lebih dianjurkan karena memiliki ketelitian tinggi . Tingkat kesalahan pada metode ini hanya berkisar 2%.

Keuntungan penggunaan metode Cyanmeth Hemoglobin :
  1.  Penetapan kadar Hb teliti karena standart cyanmeth hemoglobin bersifat stabil 
  2.  Semua macam Hb dapat diubah kecuali Sulfhemoglobin dan vedhemoglobin  
  3.  Walaupun larytan Drabkin terisi cyanida tidak dianggap sebagai racun karena cyanida jumlahnya sangat sedikit.  
 Fotometer 5010 untuk pemeriksaan kadar Hb cara Cyanmeth Hemoglobin
 










Seperangkat alat yang digunakan dalam pemeriksaan Hb dengan cara Sahli

Rabu, 01 Mei 2013

SERBA SERBI KEROKAN DAN MANFAATNYA :)


CARA BENAR KEROKANAda pengobatan modern, hingga kini orang Indonesia, terutama di Jawa, tetap akrab dengan kerokan saat merasa tidak enak badan. Praktik pengobatan ini dikenal sejak zaman nenek moyang,
Metode semacam kerokan juga dikenal di negara lain, seperti di China (gua sha), Vietnam (cao gio), dan Kamboja (goh kyol).

Seorang Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Prof Didik Gunawan Tamtomo tertarik meneliti mengenai manfaat kerokan. Penelitian itu dilakukan sepanjang tahun 2003-2005.

”Kerokan adalah kearifan lokal. Pasien saya menyatakan, kalau belum kerokan, belum puas,” kata Didik, awal April di Solo.

Pada tahap awal, Didik melakukan survei kuantitatif dan kualitatif. Hasilnya, dari 390 responden berusia 40 tahun ke atas yang mengembalikan kuesioner, hampir 90 persen mengaku kerokan saat ”masuk angin”. Responden Didik adalah para pasien, tetangga, dan pedagang di pasar. Para responden meyakini manfaat kerokan untuk menyembuhkan ”masuk angin”.

Istilah ”masuk angin” sebenarnya tidak dikenal dalam dunia kedokteran. Masuk angin merujuk pada keadaan perut kembung, kepala pusing, demam ringan, dan otot nyeri.

Kerokan di Indonesia biasanya menggunakan uang logam ataupun alat pipih tumpul yang digerakkan di kulit secara berulang-ulang menggunakan minyak sebagai pelicin.

Tidak merusak

Pada tahap kedua, Didik menjadikan dirinya sebagai obyek penelitian. Ia mengerok bagian tangannya lalu dibiopsi, yaitu diambil sedikit jaringan kulit epidermisnya (kulit ari) untuk pemeriksaan mikroskopis.

”Selama ini ada anggapan, orang yang sering dikerok kulitnya akan rusak, pori-pori kulitnya membesar, atau pembuluh darahnya pecah. Namun, hasil pemeriksaan di laboratorium patologi anatomi UNS menunjukkan tidak ada kulit yang rusak ataupun pembuluh darah yang pecah, tetapi pembuluh darah hanya melebar,” kata Didik.

Melebarnya pembuluh darah membuat aliran darah lancar dan pasokan oksigen dalam darah bertambah. Kulit ari juga terlepas seperti halnya saat luluran.

Meningkatkan endorfin

Penelitian tahap akhir adalah penelitian biomolekuler, yakni pemeriksaan darah dari orang yang kerokan dan orang yang tidak kerokan. Didik mengumpulkan sejumlah orang dengan kondisi serupa, seperti berat badan, usia, dan mengalami nyeri otot sebagai salah satu ciri ”masuk angin”. Semua responden adalah perempuan karena mereka dinilai lebih suka kerokan daripada laki-laki.

Para responden dibagi dalam dua kelompok dan menjalani pemeriksaan darah. Kelompok pertama kemudian dikerok, sedangkan kelompok kedua tidak. Seluruh responden selanjutnya diperiksa lagi darahnya. Ada empat hal yang diamati, yakni perubahan kadar endorfin, prostaglandin, interleukin, serta komplemen C1 dan C3.

Hasilnya, kadar endorfin orang-orang yang dikerok naik signifikan. Peningkatan endorfin membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat.

Kadar prostaglandin turun. Prostaglandin adalah senyawa asam lemak yang antara lain berfungsi menstimulasi kontraksi rahim dan otot polos lain serta mampu menurunkan tekanan darah, mengatur sekresi asam lambung, suhu tubuh, dan memengaruhi kerja sejumlah hormon. Di sisi lain, zat ini menyebabkan nyeri otot. Penurunan kadar prostaglandin membuat nyeri otot berkurang.

”Adapun perubahan komplemen C3, C1, dan interleukin yang menggambarkan adanya reaksi peradangan tidak signifikan,” kata Didik.

Ia menyarankan, kerokan sebaiknya dimulai dari atas ke bawah di sisi kanan dan kiri tulang belakang, dilanjutkan dengan garis-garis menyamping di punggung bagian kiri dan kanan. Alat pengerok dipegang 45 derajat agar saat bergesekan dengan kulit tidak terlalu sakit.

Salah satu unsur dalam kerokan yang mendukung pengobatan adalah hubungan emosional antara orang yang dikerok dan orang yang mengerok. ”Ibu yang mengerok anaknya sambil bercerita merupakan unsur biopsikososial dalam pengobatan yang kini digalakkan dalam pengobatan modern,” kata Didik.

Pada intinya, kerokan sebagai kearifan lokal bermanfaat untuk mendapatkan rasa nyaman dan menghilangkan nyeri otot. Namun, seperti halnya obat, tidak baik jika berlebihan.


Efek Samping Kerokan

Bagi masyarakat Indonesia pasti sudah mengerti betul istilah “Kerokan” yang sering dilakukan saat sedang masuk angin. Kerokan itu sendiri sudah dikenal di Indonesia sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Pengobatan tradisional Jawa ini menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu giok, gundu, potongan jahe, potongan bawang, atau benda tumpul lainnya yang digunakan untuk menggosok bagian punggung. Selain benda tumpul tadi, pengobatan kerokan ini juga menggunakan cairan licin seperti minyak telon, minyak olive, minyak kelapa, atau lotion. Cairan licin ini digunakan agar tidak terjadi iritasi atau lecet pada kulit yang dikerok.

Kerokan pun dinilai ampun untuk mengusir angin yang masuk ke dalam tubuh. Angin yang masuk ke badan biasanya akan membuat badan terasa pegal dan nyeri dan akan terjadi bersin. Oleh karena khasiatnya yang cukup manjur itu, metode pengobatan ini sangat terkenal hingga keluar wilayah Jawa bahkan keluar negeri. Kerokan ini pun dipercaya sebagai bukti nyata dalam perwujutan ilmu Einstein (E=MC2) yang menerangkan bahwa energi muncul karena pergesekan dua benda. Jika permukaan tubuh kita digosok-gosokan dengan tangan atau benda tumpul dengan cepat, maka suhu panas dalan tubuh akan meningkat. Karena meningkatnya panas dalam tubuh, maka akan terjadilah perlebaran pembuluh darah sehingga oksigenasi menjadi lebih baik karena peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit ditubuhpun mereda.
Saat kita mengerok punggung kita, akan terjadi “Inflamasi”. Inflamasi bertujuan untuk menetralisir penyebab sakit dan menghilangkan jaringan yang telah mati sehingga proses penyembuhan menjadi lebih cepat. Inflamasi memiliki ciri seperti kemerahan pada kulit yang dikerok yang menandakan karena adanya jaringan yang meradang yang mengandung banyak darah akibat pembuluh kapiler yang tadinya kosong karena menyempit telah melebar dan diisi oleh darah. Itulah mengapa saat punggung kita dikerok akan timbul warna kemerahan atau merah kebiruan pada kulit.
Walaupun kerokan termasuk ampuh dalam mengusir gejala masuk angin, namun terdapat bahaya yang tidak kita sadari yang bisa membuat badan menjadi lebih sakit. Bahaya ini memang tidak langsung berdampak pada tubuh kita melainkan akan kita rasakan dikemudian hari.
 Bahaya yang bisa di akibatkan oleh pengobatan “Kerokan” adalah sebagai berikut :
1. Mengakibatkan Kontraksi Dini
Seperti yang kita tahu bahwa saat dikerok atau dikerik, maka akan terjadi Infamasi. Nah yang menjadi masalah adalah reaksi penolakan terhadap Inflamasi tubuh. Saat terjadi Inflamasi, maka mediator anti Inflamasi akan mengeluarkan suatu zat yang disebut “Cytokines” yang merupakan sel yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Zat ini akan memicu pelepasan Prostaglandin yang bisa menyebabkan kontraksi pada rahim. Oleh sebab itu, bagi ibu-ibu yang sedang hamil sangat dilarang penyembuhan dengan cara dikerok karena bisa mengakibatkan timbulnya kontraksi dini akibat munculnya zat Prostaglandin.
2. Masuknya Bakteri dan Virus
Saat kita mengerok atau mengerik tubuh kita, pori-pori kulit akan terbuka lebar oleh karena efek gesekan kulit dengan benda tumpul maupun karena panas tubuh yang meningkat. Saat pori-pori kita membesar maka akan memudahkan angin masuk kembali ketubuh dengan membawa bakteri dan virus dari udah kedalam tubuh. Memang efeknya tidak akan langsung terasa oleh tubuh kita tapi akan muncul efek dikemudian hari. Sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok dan pasti akan melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin. Nah semakin sering kita dikerok dan semakin sering pula pori-pori kita melebar, maka akan semakin banyak juga virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh kita.
3. Potensial terhadap Stroke
Ahli Penyakit Jantung dari RS Harapan Kita Prof. DR. Dr. Budhi Setianto, SpJP mengatakan kebiasaan kerokan di sekitar leher dapat mengakibatkan stroke bila ada saraf yang rusak. Saat kerokan, pembuluh darah akan melebar. Jika dilakukan terlalu sering dan di bagian yang sama, dikhawatirkan pembuluh darah kecil dan halus akan semakin melebar lalu pecah.
“Ini sangat berbahaya terutama untuk para orang tua,” ungkapnya.
Selama ini kerokan memang selalu dimulai dari bagian leher belakang dan turun ke bagian punggung sampai panggul. Penelitian juga menyebutkan pola ini membantu proses penyembuhan karena melewati titik-titik meridian atau akupuntur.
Tapi tetap saja pengobatan medis lebih dianjurkan untuk mereka yang menderita suatu penyakit. Untuk masuk angin, mual, atau tidak enak badan, cara-cara alami lebih baik dibanding hal lain.
Anda sih boleh memilih ingin melakukan pengobatan kerokan atau dengan pengobatan lain. Kerokan memang terbilang sangat murah, bahkan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Akan tetapi kita juga perlu mempertimbangkan resiko terburuk untuk kesehatan kita. Jangan sampai karena biayanya murah, Anda jadi ketagihan dan tidak memikirkan efek sampingnya.
Hal yang dianjurkan setelah kerokan antara lain :
1. Tidak dianjurkan mandi.
Sebaiknya sehabis kerokan sebaiknya tidak mandi karena pada saat ini pori-pori kulit dalam kondisi terbuka dan luka., akan tetapi jika ingin membersihkan badan sebaiknya dibasuk dengan lap basah menggunakan air hangat dan jangan terlalu basah. Dan yang perlu dilakukan adalah istirahat serta jaga suhu tubuh agar tetap hangat dengan menggunakan baju dingin atau selimut, lebih baik lagi jika langsung minum air hangat.
Kerokan boleh-boleh saja dilakukan bila Anda merasa tidak enak badan, namun jangan terlena, jika gejala tak juga mereda sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena terlalu sering akan menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit yang dapat membuat efek samping kulit menjadi mudah iritasi dan sakit.
Sumber Referensi :
1. http://seobesteasy.blogspot.com/2012/04/serba-serbi-kerokan-manfaatnya-untuk.html 
2. http://www.haziqfadhila.asia/2012/10/manfaat-dan-efek-samping-kerokan/